Pages

Ads 468x60px

Sample text

Sample Text

Featured Posts

Senin, 11 November 2019

Transportasi di Indonesia dan Peningkatan Kunjungan Wisata


Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari sekitar 17 ribuan pulau dari sabang sampai merauke. Indonesia memiliki jalur darat, air maupun udara sebagai akses untuk menuju ke suatu tempat yang harus didukung dengan moda transportasi di tiga jalur tersebut. Saat ini moda transportasi umum di Indonesia sudah tersedia di jalur darat, air maupun udara.
Mari kita bahas ketiga moda transportasi diatas. Transportasi darat, segala bentuk transportasi menggunakan jalan untuk mengangkut penumpang atau barang. Moda transportasi darat ini merupakan yang paling banyak jenisnya dan paling banyak pula yang menggunakan. Transportasi yang terdapat di Indonesia meliputi bus, transportasi berbasis rel seperti kereta api termasuk kereta cepat, trem dan kereta ringan, sepeda motor atau ojek, becak dan delman, dan taksi. Sebenarnya transportasi darat umum di Indonesia sangatlah beragam yang mungkin jenis transportasi tersebut hanya terdapat di Indonesia.
Transportasi air, segala bentuk transportasi menggunakan air untuk mengangkut penumpang atau barang. Transportasi ini biasa digunakan untuk daerah yang akses daratnya belum cukup memadai atau bisa jadi alternatif untuk memotong jalan. Transportasi air ini merupakan salah satu cara efektif untuk memindahkan barang dalam jumlah besar dengan biaya yang lebih rendah dari transportasi udara. Apalagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki daerah perairan yang besar, transportasi air ini sangat dibutuhkan sebagai alternatif bahkan moda utama di beberapa daerah.
Transportasi udara, bentuk transportasi yang menggunakan jalur udara untuk mengangkut penumpang atau barang. Penyedia jasa transportasi umum udara ini adalah maskapai penerbangan yang menyediakan layanan penerbangan terjadwal dengan pesawat terbang antara bandar udara. Perjalanan udara memiliki kecepatan lebih tinggi yang tidak ada maksimal kecepatannya, biasa digunakan untuk perjalanan jarak yang lebih jauh atau di daearah-daerah di mana kurangnya infrastruktur darat sehingga membuat moda transportasi lain tidak dapat digunakan.
Dalam hal ini, kementerian perhubungan yang merupakan penyelenggara negara yang membidangi urusan transportasi harus selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas transportasi di darat, air dan udara. Dalam laporan kinerja kementerian perhubungan tahun 2018 disebutkan bahwa 5 tahun terakhir ini memiliki capaian pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang terdiri dari transportasi darat, perkeretaapian, air, laut dan udara.
Pembangunan sarana transportasi darat mencapai 1.918 unit yang meliputi 180 unit bus sekolah, 100 unit angkutan umum dan 15 unit pemandu moda serta pembangunan prasarana yang meliputi 65 lokasi rehabilitasi terminal tipe A dan 21 lokasi pembangunan pelabuhan penyeberangan. Kemudian pembangunan prasarana transportasi perkeretaapian yang mencapai 735,19 km’sp jalur ganda dan reaktivasi jalur kereta api, 394,6 km peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api dan 45 lokasi pembangunan stasiun atau bangunan operasional KA. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi air yang meliputi pembangunan 14 unit kapal penyeberangan, 5 unit pembangunan bus air dan 2 unit pembangunan kapal danau Toba. Pembangunan sarana transportasi laut yang mencapai 100 unit pembangunan kapal pendukung tol laut yang meliputi 60 unit kapal perintis, 25 unit kapal container, 20 unit kapal rede, dan 5 unit kapal ternak, serta pembangunan prasarana yang mencapai 104 lokasi pembangunan pelabuhan laut non komersial. Kemudian yang terakhir adalah capaian pembangunan prasarana transportasi udara yang meliputi pembangunan 10 bandara baru dan 408 kegiatan revitalisasi bandara.
Hadirnya transportasi ini tidak hanya menunjang kebutuhan masyarakat dalam kesehariannya namun juga menunjang kegiatan pariwisata yang merupakan kebutuhan para pelancong dan penyedia jasa wisata. Dalam pariwisata ada 3 elemen penting untuk pengembangan pariwisata yaitu atraksi, amenitas dan aksesibilitas. Dalam aksesibilitas inilah sarana dan prasarana transportasi merupakan salah satu yang terpenting dalam menunjang kegiatan dan pengembangan pariwisata. Memiliki 2 elemen penting seperti atraksi dan destinasi yang menarik dan amenitas yang nyaman jika tidak didukung akses yang memadai maka pariwisata sulit berkembang. Sedangkan pariwisata memiliki multiplier effect atau efek ganda yang salah satunya adalah peningkatan ekonomi. Maka sarana dan prasarana transportasi merupakan hal penting dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi di suatu tempat atau daerah.
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke sebuah destinasi wisata. Menurut Kotler dan Amstrong, faktor-faktor tersebut adalah pilihan produk/jasa, pilihan merek, pilihan saluran kunjungan, dan jumlah kunjungan. Faktor utamanya yaitu produk/jasa wisata yang dalam hal ini adalah daya tarik wisata. Daya tarik wisata sendiri memiliki 3 komponen penting didalamnya yaitu atraksi, amenitas dan aksesibilitas yang sudah disebutkan diatas. 3 hal ini lah yang menjadi faktor penting seseorang memutuskan kunjungan ke sebuah destinasi.
Dalam hal aksesibilitas khususnya transportasi yang meliputi sarana dan prasarana juga menjadi salah satu faktor penting dalam keputusan kunjungan ini. Ketika seseorang sudah tertarik pada sebuah destinasi yang memiliki atraksi yang menarik dan fasilitas yang mendukung didalamnya, hal penting selanjutnya yang menjadi konsiderasi seseorang dapat menjangkau destinasi tersebut adalah transportasi atau akses untuk menuju ke destinasi itu.
Destinasi-destinasi wisata di indonesia masih banyak yang belum dijangkau oleh akses transportasi umum. Maka pilihan wisatawan adalah menggunakan jasa wisata swasta seperti rental mobil/motor untuk menjangkau destinasi yang ingin dituju. Namun demikian akses menuju daerah yang terdapat destinasi wisata sudah banyak akses yang memadai seperti bis antar kota/provinsi, kereta api, pesawat terbang dan kapal laut. Ketika transportasi sudah tersedia maka prasarananya pun pasti tersedia seperti terminal, stasiun, bandar udara dan pelabuhan. Sarana dan prasarana transportasi inilah yang menjadi salah satu faktor penting bagi para pelancong untuk memutuskan tujuan wisatanya. Para wisatawan pun memiliki banyak pilihan moda transportasi dari berbagai jalur dengan memilih sesuai biaya yang dimiliki dan waktu yang sesuai. Maka pencapaian kementerian perhubungan dalam hal ini pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang terus berjalan dan selalu meningkat sangat membantu perkembangan pariwisata di daerah-daerah. Kemudian dari penggunaan transportasi umum inilah para wisatawan dapat menjangkau daerah yang dituju dan setelah itu dapat memilih transportasi yang disediakan para penyedia jasa wisata untuk menuju destinasi yang diinginkan. Saat terpakainya para penyedia jasa ini maka ada pergerakan ekonomi yang ditimbulkan dari kegiatan ini. Dampak ekonomi akan diterima oleh para penyedia jasa angkutan menuju destinasi wisata dan juga para penyedia jasa di destinasi wisata tersebut seperti penjual makanan, souvenir, penyedia akomodasi dan yang lainnya. Sehingga peningkatan pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang dilakukan kementerian perhubungan menjadi salah satu andalan untuk pergerekan dan pengembangan parwisata serta ekonomi di suatu daerah.

Jika destinasi wisata adalah sebuah cita-cita, sarana dan prasarana transportasi adalah usaha dan doa yang akan mengantarkan agar cita-cita kita tercapai. Kemudian kita dapat memberikan manfaat dari cita-cita yang sudah kita capai seperti destinasi wisata yang memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sekitar.

Sabtu, 31 Agustus 2019

Pengalaman "GAGAL" Kuliah di Jerman


Ketika banyak orang meceritakan bagaimana dia bisa berhasil akan sesuatu, saya disini mau menceritakan pengalaman atas gagalnya sesuatu yang saya impikan dan lakukan untuk mencapai impian itu yang mungkin bisa jadi pembelajaran.
Pada tahun 2013 saat saya melaksanakan pengabdian di kota Kediri untuk menyelesaikan kewajiban sebagai santri dan mendapatkan ijazah, saya berencana untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Negara yang terbayangkan saat itu adalah China, kenapa? Karena sebuah kalimat “tuntutlah ilmu sampai ke negeri China“. Kalimat itu membuat saya penasaran akan negeri itu dan ingin rasanya belajar disana untuk mengungkapkan kenapa harus negara itu?.
Setelah mencari informasi untuk belajar kesana sepertinya cukup sulit, dalam prosesnya mama saya yang membantu mencari informasi ini mendapatkan informasi dari sebuah agen studi tentang studi di Jerman. Setelah mengikuti seminarnya saya cukup tertarik atas negara ini dan akhirnya saya berencana  untuk melanjutkan studi kesana.
Untuk kuliah disana memang membutuhkan biaya yang cukup mahal, namun yang menjadi pertimbangan adalah biaya kuliah disana gratis yang dibiayai pemerintah Jerman sedangkan untuk biaya hidup, sebagai mahasiswa bisa kerja paruh waktu dan cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari disana. Namun modal untuk persiapan dan berangkat kesana cukup memerlukan biaya yang banyak. Alhamdulillah, karena saya anak pertama dan kebetulan orang tua punya cukup tabungan untuk ini maka saya mantapkan niat untuk bisa melanjutkan studi kesana.
Setelah menyelesaikan pengabdian dan mendapatkan Ijazah serta berkas-berkas untuk melanjutkan studi, saya mendaftar ke sebuah agen untuk melakukan persiapan itu. Ya salah satu syaratnya adalah bahasa Jerman dengan minimal level B1 (A1-A2-B1-B2-dst). Akhirnya saya pun fokus untuk belajar bahasa ini dengan didampingi guru. Setiap hari yang saya lakukan hanya belajar bahasa Jerman di kantor agen ini dan pastinya juga belajar di rumah. Biasanya yang belajar disini mereka sudah mulai belajar saat SMA dan lanjut belajar intensif 3 bulan hingga 1 tahun.
Untuk belajar bahasa, hal yang perlu ditemukan adala pola nya. Jika sudah menemukan pola bahasa tersebut maka tidak lah sulit untuk mempelajarinya. Sebelumnya saya sudah belajar bahasa Inggris dan Arab kemudian saat belajar bahasa Jerman saya kaitkan bagaimana saya belajar kedua bahasa sebelumnya. Tidak sampai 1 bulan saya pun menemukan pola bahasa ini dan sangat cukup mempermudah mempelajari bahasa baru ini. Akhirnya dalam waktu 1 bulan saya bisa lulus level A1 dan hampir 2 bulan bisa lulus A2. Dalam perjanjian dengan agen studi ini, jika sudah lulus level A2 maka sudah bisa diurus untuk melakukan pendaftaran studi dan level B1 akan dilanjutkan kursus di negara sana langsung.
Sebelumnya, saya mau sedikit menjelaskan sistem pendidikan di Jerman. Perbedaan sekolah sebelum ke perguruan tinggi di Indonesia dan Jerman berbeda, jika di Indonesia membutuhkan 12 tahun maka di Jerman 13 tahun. Perbedaan sistem ini membuat suatu sistem baru untuk calon mahasiswa yang berasal dari negara yang berbeda sistem yang mengaharuskan calon mahasiswa belajar 1 tahun sebelum kuliah. Studienkolleg atau disingkat studkol, begitulah menyebutnya dan semua calon mahasiswa yang berasal dari negara seperti Indonesia harus menempuh pendidikan ini dulu sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi. Studienkolleg ini ditempuh dalam waktu paling cepat 1 semester atau setengah tahun dan maksimal 2 tahun. Jika tidak bisa lulus hingga 2 tahun maka peserta tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi di Jerman dan jika tidak lulus mau tidak mau harus pulang ke negara asalnya. Untuk bisa masuk ke studkol ini pun nilai ujian akhir tidak mempengaruhi kecuali beberapa jurusan seperti kedokteran tapi secara umum untuk bisa masuk ke studkol peserta harus bisa lolos tes masuknya. Yang diuji dalam tes masuk ini hanya 2 mata pelajaran yaitu bahasa Jerman dan matematika dasar. Untuk bisa mengikuti tes ini pun peserta harus mendapatkan undangan tes dari studkol nya dan untuk bisa mendapatkan undangan tes ini peserta harus mengirimkan berkas-berkas yang diperlukan ke stdukol ini. Jadi studkol ini seperti lembaga sendiri tapi biasanya dibawah sebuah perguruan tinggi. Jika sudah lulus masuk stdukol dan bisa lulus hingga maksimal 2 tahun, kebanyakan perguruan tinggi tidak memerlukan tes masuk lagi namun hanya memerlukan hasil tes kelulusan dari studkol ini. Nilai dari studkol ini lah yang menjadi pertimbangan perguruan tinggi dapat menerima calon mahasiswa atau tidak. Perguruan tinggi di Jerman pun ada 2 jenis yaitu Universitaet dan Hochschule, jika di Indonesia mungkin universitas dan sekolah tinggi. Namun di Jerman kedua lembaga itu setara dan perbedaannya universitaet itu lebih ke teori dan hochschule lebih ke praktek, kurang lebih seperti itu. (Jika salah atau kurang mohon maaf dan bagi yang lebih paham mohon bisa merevisi atau menambahkan)
Awalnya, saya berniat untuk mengambil jurusan teknik disana tepatnya teknik industri karena saat itu saya belum tau betul tentang diri saya, hanya mengikuti tren-tren saja. Namun seiring berjalannya waktu, diri saya ini lebih ke jurusan sosial dan saya pun memutuskan untuk mengambil bisnis manajamen atau sejenisnya.
Setelah lulus level A2 tadi, saya pun mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk mendaftarkan ke stdukol bersamaan dengan itu saya melanjutkan untuk belajar level selanjutnya yaitu B1. Akhirnya saya pun sudah bisa mengurus pendaftaran ke studkol dan hal-hal yang dibutuhkan untuk pengurusan visa pelajar. Sambil menunggu proses itu selain belajar dengan agen tersebut saya pun mengisi luang dengan mengambil kelas di Goethe, salah satu lembaga pusat pembelajaran bahasa Jerman yang resmi dimiliki negara tersebut. Perlu diketahui juga sertifikat bahasa yang diakui oleh negara Jerman hanyalah dari lembaga ini jika di indonesia, terus bagaimana dengan lembaga agen yang saya belajar disana selama ini?. Agen saya ini memiliki kerjasama dengan salah satu lembaga yang ada di Jerman, itulah mengapa level B1 harus dilanjutkan disana agar sertifikat bahasanya diakui untuk mendaftarkan di stdukol. Sedangkan level A1 dan A2 yang dipelajari disini hanyalah persiapan untuk bisa melanjutkan level B1 disana.
Setelah mendapatkan undangan tes di salah satu studkol disana, saya pun mengajukan pembuatan visa pelajar di kedubes dan didampingi perwakilan dari agen ini. Setelah itu selesai lah saya mengurus pengajuan visa di kedubes Jerman. Proses pembuatan visa biasanya 2 minggu hingga 1 bulan dan belum sampai sebulan akhirnya keluarlah hasil pengajuan visa tersebut dan cukup menyedihkan karena dari belasan yang mengajukan visa ada 2 visa yang ditolak, salah satunya termasuk visa saya. Kurang paham apa alasan kedubes menolak visa saya, namun setelah itu saya dibantu agen untuk mengajukan banding visa ini dan akhirnya saya harus menunggu lagi untuk keputusan pengajuan visa ini.
Agak sedikit down dengan keputusan ini tapi ya mau bagaimana lagi, karena keputusan ini merupakan keputusan dari kedubesnya. Waktu menunggu visa ini jauh lebih lama dibanding saya harus bisa lulus dari kursus bahasa. Sambil menunggu saya tetap belajar bahasa ini namun sudah hampir setahun saya berproses disini dan belum ada kepastian atas pengajuan visa saya.
Akhirnya masa-masa pendaftaran perguruan tinggi di Indonesia sudah datang sedangkan keputusan visa masih belum ada kabarnya alias menggantung. Saya pun tidak mau mengorbankan masa depan saya dengan menunggu, akhirnya dengan waktu yang mepet saya belajar untuk mempersiapkan tes di PTN. Karena waktu yang sangat singkat sedangkan dalam 1 tahun terakhir yang saya pelajari adalah bahasa Jerman dan Matematika sedangkan tes masuk PTN terdiri dari beberapa mata pelajaran yang belum saya pelajari. Akhirnya darisemua tes-tes itu tidak ada yang lolos satu pun. Saya pun mencari peluang-peluang yang bisa menjadi kesempatan untuk bisa masuk ke PTN sambil menunggu ketidakpastian visa tadi. Ada sebuah program di UGM yaitu program Internasional dan untuk tes masuknya hanya tes bahasa inggris, TPA bahasa inggris dan wawancara. Melihat peluang itu saya pun mempersiapkannya dan beralih dari belajar bahasa Jerman dan fokus ke bahasa Inggris dalam waktu kurang dari 1 bulan. Karena spp yang cukup mahal untuk program ini, yang sebelumnya saya mau ambil jurusan Hubungan Internasional akhirnya saya memutuskan untuk mengambil jurusan Pariwisata karena spp nya yang paling rendah diantara jurusan lainnya walaupun sebenarnya cukup mahal jika dibandingkan dengan program regular. Saya pun daftar untuk tes ini di gelombang terakhir yang diadakan kurang dari sebulan pada saat itu, yang pasti didukung penuh oleh orang tua. Untuk mepersiapkan tes ini pun saya ngekos dan ikut bimbel selama kurang lebih 2 minggu di Jogja. Awalnya saya tidak cukup siap untuk tes ini karena persiapan yang sangat singkat dan disitu pun saya merasa ada sedikit harapan untuk bisa lolos tes ini. Selain mendaftar di program ini, saya juga mendaftar tes di program internasional jurusan Hubungan Internasional di UMY.
Masa tes pun tiba, tepatnya hari sabtu adalah waktu tes di UGM dan minggu di UMY. Setelah melakukan tes di UGM saya cukup optimis untuk bisa lolos selain karena saya cukup bisa menjawab soal-soal dan juga wawancara, pesaingnya pun sedikit hanya kurang dari 20 orang. Hal ini yang membuat saya cukup optimis, kemudian tes di UMY pun saya bisa melakukannya dengan lancar karena walaupun program internasional tesnya sama dengan program regular dan hanya melakukan tes TPA. Kurang dari satu minggu setelah tes tersebut tepatnya hari rabu, hasil tes di UMY sudah diumumkan dan Alhamdulillah dinyatakan lolos dan dua hari kemudian di hari Jumat hasil tes di UGM di umumkan dan Alhamdulillah juga dinyatakan lolos. Dari kedua program tersebut saya pun memutuskan untuk memilih UGM walaupun sebenarnya saya kurang paham terkait jurusan Pariwisata ini. Saya mengambil jurusan ini karena cukup tertarik dengan mata kuliah yang akan dipelajari di jurusan ini.
Ya akhirnya saya resmi menjadi mahasiswa UGM, walaupun tidak jadi kuliah di Jerman setidaknya saya bisa kuliah di salah satu PTN favorit di Indonesia dan ini cukup memuaskan hati dan diri ini. Kemudian bagaimana nasib visa saya? Ya masih belum ada kabar bagaimana hasil pengajuan visa Jerman itu. Karena sikap agen yang sepertinya kurang peduli, saat kuliah di UGM mama saya pun membuat surat yang diajukan ke Ombudsman untuk menggugat agen ini karena sikap acuhnya. Setelah mengajukan surat tersebut dan kebetulan kantor pusat dari agen ini ada di Jogja, saya pun di panggil ke kantornya dan status visa saya pun ditelusuri. Cukup mengejutkan karena ternyata visa saya sudah keluar dan diterima dari beberapa bulan lalu. Hal ini cukup membuat bimbang apakah saya harus meneruskan kuliah di Jogja atau lanjut berjuang untuk kuliah di Jerman.
Setelah berdiskusi dengan pihak agen akhirnya saya diputuskan bisa berangkat ke Jerman dan kebetulan waktu keberangkatannya pada saat libur semester. Saya pun akhirnya berangkat ke Jerman dan menghabiskan waktu libur semester disana dengan belajar bahasa Jerman kembali, selain itu juga saya mendapatkan surat undangan untuk tes di salah satu studkol. Keputusan untuk lanjut disana atau lanjut kuliah di UGM sepenuhnya diserahkan ke saya dan orangtua hanya menyarankan untuk yang terbaik. Saya pun memutuskan untuk tidak melanjutkan tes disana dan kembali setelah kurang dari satu bulan belajar di kota Heidelberg. Kemudian saya kembali lanjut kuliah di UGM dengan berbagai pertimbangan.
Gagal kuliah di Jerman? Iya, namun saya tidak menyesal dengan kegagalan itu. Dari kegagalan itu pun banyak hikmah yang bisa saya ambil. Allah tau yang terbaik buat saya dan mungkin jika saya melanjutkan disana belum tentu saya bisa menyelesaikanya, bahwa memang Allah tau yang terbaik buat saya dan kuliah disana mungkin bukanlah yang terbaik buat saya dan bisa jadi akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jika kita memaksakan.
Hal ini mengajarkan saya bahwa kegagalan sesungguhnya itu bukanlah sesuatu yang kita tidak bisa mencapainya, melainkan diam dan pasrahnya kita setelah kegagalan yang kita lalui, namun saya merasa bahwa saya bisa melalui kegagalan itu dengan terus bergerak dan berproses untuk mencapai pintu-pintu kesuksesan lainnya. Selain itu, hal ini juga mengajarkan bahwa kita harus selalu terus berencana dan berusaha untuk melakukan hal-hal yang kita rencanakan, walaupun sejatinya kita sebagai manusia hanya bisa berencana dan berusaha, karena hasil akhir hanya Allah lah yang menentukan dan sebaik-baiknya rencana hanyalah rencanaNya.

Senin, 26 Februari 2018

Hotel Unik Nan Futuristik; Review Kamar Kapsul


Setelah saya paparkan beberapa informasi mengenai hotel kapsul di kompasiana, sekarang saya mau cerita dan review kamar yang saya coba tinggali se malam di kapsul ini.

Hmm dari mana ya? Okey, ketika saya di lombok saya bertemu dengan salah satu wisman (baca; bule) dari belanda, setelah berkenalan dia berencana akan ke jogjakarta dan karena saya bilang dari jogjakarta maka dia banyak bertanya mengenai transportasi, akomodasi, atraksi wisata dan semacamnya. Dia pun akan transit di surabaya satu hari dan dia mencari penginapan lewat aplikasi di hp nya yang letaknya di sekitar stasiun gubeng, Surabaya karena dia akan ke jogjakarta menggunakan  kereta api. Dia pun menemukan hotel kapsul ini dan dia sangat excited dan akhirnya dia pun memesannya, dari situ lah saya tahu kalo ada hotel kapsul ini di Surabaya.

Satu minggu kemudian saya pun pulang dari lombok lewat surabaya karena memang lebih murah kemudian dilanjut kereta ke jogjakarta. Di Surabaya saya tinggal sekitar 3 malam dan gratisan hehe, saya tinggal di rumah teman saya tepatnya di waru (perbatasan surabaya-sidoarjo) saya tidak punya rencana kapan kembali ke jogjakarta dan pada hari jumat, saya berniat untuk pulang dan meninggalkan rumah teman saya ini. Akhirnya pagi pun saya berangkat ke stasiun, tadinya saya memilih untuk membeli tiket kereta yang sore hari tetapi tiba-tiba saya ingin tinggal semalam lagi disini dan saya ingat hotel kapsul yang teman saya temukan saat di lombok itu. Akhirnya saya pun memilih untuk memesan satu kapsul untuk satu malam di hotel kapsul ini. Saya pesan lewat salah satu OTA (Online Travel Agent) dan dapat harga yang cukup terjangkau yaitu Rp. 135 ribu rupiah. 
Okey, sekarang saya mau review kamarnya. Setelah saya datang ke hotel dan cek in, ternyata saya salah pesan, saya memilih 'single bed, female' dan ternyata untuk yang single bed, dipisahkan untuk kamar cowo dan cewe. Untungnya kamar untuk cowo masih tersedia dan saya mendapat kapsul di kamar 204 lantai 2 kapsul nomor 4 (kapsul bagian bawah). Saya pun diantarkan petugas hotel menuju kamar. Setiap pintu kamar menggunakan sistem keamanan dengan kartu, seperti di hotel-hotel berbintang. Setelah itu didalamnya ada 4 kapsul, 2 kapsul di bawah dan  2 diatas Juga 1 kamar mandi dipojok kamar. Di pojok satu lagi, dibelakang pintu terdapat 4 loker untuk menyimpan barang, jadi barang tidak perlu ditaruh ke dalam kapsul agar tidur lebih leluasa.
Ini foto didalam salah satu kamar:



Karena ini pertama untuk saya, saya pun di beritahu cara untuk menggunakan fasilitas kamar kapsul ini. Pintu setiap kapsul hanya bisa dibuka dengan kartu atau kunci berupa kartu yang kita pegang dan di tap di bagian atas pintu yang setelah itu baru pintu bisa dibuka.
Didalam kamarnya cukup canggih, kartu disimpan di suatu tempat di pojok kamar untuk memberikan daya listrik di dalam kamar. Kemudian didalamnya terdapat banyak tombol-tombol yang berfungsi untuk menyalakan lampu, menyalakan udara atau ac, dan beberapa tombol lainnya. Ada pula colokan untuk mengecas hp, colokan usb, TV, headset untuk memdengarkan audio tv, kasur, bantal, selimut, handuk dan bantal kecil. Memang kamar ini di desain untuk pas satu orang. Ini foto dalam kamar kapsul berikut keterangannya:





Di dalam kamar ini cukup tenang dan sangat bisa beristirahat dengan santai karena kita didalam kapsul dan tidak ada suara selain mungkin suara kecil dari tetangga sebelah jika ada. Tetapi secara keseluruhan didalam kapsul sangatlah nyaman apalagi single bed, sunggu nyaman dalam kesendirian, hiks.

Mungkin itu review hotel kapsul dari saya, karena saya tidak cukup ahli dalam membuat vlog maka saya lebih memilih untuk menulis hehe. Bagi kamu traveler yang ingin mencoba sensasi tidur dalam kesendirian yang berkesan, mungkin kapsul ini bisa menjadi pilihan ketika anda berkunjung ke Kota Pahlawan ini. 

Rabu, 06 Desember 2017

Nusa Penida, Pulau Kecil di Pulau Dewata



Pada awalnya saya tidak tahu ada pulau yang bernama nusa penida dan termasuk dari bagian pulau Bali. Setelah satu bulan tinggal di Bali, saya baru tahu ada Pulau nusa penida dan saya pun mencari tahu destinasi apa saja yang berada disana dan apakah perlu untuk saya kunjungi. Saya pun memutuskan untuk merencanakan perjalanan ke pulau tersebut. Saya pun mencari hari yang kosong untuk pergi ke nusa penida bersama teman saya kemudian saya memutuskan untuk pergi kesana pada hari minggu. 2 hari sebelum hari minggu tersebut, saya mencari info untuk bisa sampai di pulau nusa penida tersebut dari transportasi menuju ke lokasi hingga penyewaan transportasi lokal tetapi saya tidak merencanakan destinasi apa saja yang akan saya kunjungi. satu hari sebelum keberangkatan bermodal kan googling saya pun menghubungi pemilik penyewaan motor di nusa penida. harga sewa motor yang saya temukan bervariasi, ada yang Rp. 70.000 per hari hingga Rp. 90.000 per hari dan saya pun mendapatkan sewa motor dengan harga Rp. 75.000 per hari.
Setelah saya menghubunginya dan memesan motor untuk saya gunakan tadi si pemilik pun memberikan beberapa informasi tentang wisata di nusa penida. Awalnya dia memberi tahu lokasi motor mereka kemudian memberikan informasi bahwa kondisi jalan menuju destinasi masih kurang baik dan mereka pun menawarkan paket wisata yang mereka miliki. Tetapi kami lebih memilih untuk menyewa motor karena memang budget nya lebih murah. Setelah itu kami disarankan untuk datang ke pelabuhan lebih cepat atau meminta bantuan untuk di bookingkan tiket fastboat terlebih dahulu. setelah saya mencari informasi mengenai cara untuk ke nusa penida ada beberapa informasi yang saya dapatkan. Yang pertama melalui pelabuhan padang bai dengan menggunakan kapal ferry dan bisa mengangkut mobil atau motor kita dan yang kedua melalui pantai sanur dengan menggunakan fast boat tetapi tidak bisa membawa kendaraan dan harus menggunakan kendaraan yang ada di nusa penida. Saya pun memilih cara yang kedua dan saya membeli tiket fast boat yang sudah di bookingkan tadi dengan harga Rp. 75.000 per orang sekali jalan.


Boat menuju Nusa Penida
Perjalanan dari Sanur menuju pulau nusa penida membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Setelah sampai saya pun bertemu dengan orang yang menyewakan motor dan saya pun langsung menggunakan motor tersebut tanpa syarat dan jaminan, hanya saja harus bertanggung jawab jika terjadi apa-apa dengan motornya. Karena saya belum merencanakan destinasi apa saja yang akan saya kunjungi sambil jalan kami pun merencanakannya. Kami pun memutuskan untuk menuju ke barat dengan beberapa list destinasi yaitu Kelingking beach, Angel's Billabong, dan Broken Beach yang membutuhkan waktu sekitar 1 jam dari pelabuhan.
Kami pun melanjutkan perjalanan dan jalannya pun masih bagus namun sudah setengah perjalanan, jalannya masih kurang baik dan benar apa yang dikatakan pemilik motor bahwa jalannya masih buruk dan sepanjang sisa perjalanan saya berharap jalannya semakin bagus atau motor yang saya gunakan menjadi trail agar mudah sampai di destinasi yang kita tuju.
Setelah melewati jalanan yang sangat menantang dan berdebu, destinasi pertama yang kami kunjungi adalah Kelingking Beach, destinasi alam yang sangat menakjubkan dengan pemandangan dari atas tebing yang memperlihatkan birunya lautan dan pulau dengan bentuk yang unik yang mempercantik pemandangan dari atas tebing.

Pemandangan di Kelingking Beach, pulau yang berbentuk seperti tyrex



Pemandangan Laut dari atas tebing

Setelah kita puas melihat pemandangan itu dan berfoto-foto, kami pun melanjutkan perjalanan menuju destinasi selanjutnya yaitu Angel's Billabong dan Broken beach. Dari Kelingking beach ke Broken beach ini membutuhkan waktu sekitar 20 menit dengan jalan yang ekstrem juga. Setelah tiba kita melihat-lihat Angel's Billabong terlebih dahulu, ini merupakan destinasi yang cukup unik, destinasi ini berbentuk seperti kolam diantara karang-karang yang terletak di pinggir laut. Karena Keunikan ini, banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung dan berfoto-foto di lokasi ini.

Angel's Billabong
Kemudian kami beranjak ke Broken Beach, ini juga cukup unik karena ada tebing tinggi yang berlubang dibawahnya dan menjadi pintu bagi air sehingga membentuk pantai di tengah-tengah tebing.
Broken Beach

 Setelah kita puas berfoto-foto dibawah teriknya matahari kami pun rehat sejenak dan menikmati makanan dan minuman yang dijual di sekitar destinasi wisata. Akhirnya kami pun memutuskan untuk melakukan perjalanan pulang ke pelabuhan dan menunggu fast boat untuk kembali ke Sanur.



Rabu, 15 November 2017

Wisata Halal, Islamisasi Pariwisata atau Komersilisasi Label Halal?


Pariwisata yang berkembang di Indonesia bahkan dunia saat ini sedang menjadi tren. Dari perkembangan Pariwisata ini bermunculan berbagai tren wisata, seperti di tulisan saya sebelumnya yang mengulas berbagai tren pariwisata zaman now. Salah satu tren wisata yaitu Pariwisata Halal yang sedang dikembangkan dan digencarkan oleh kementrian pariwisata sebagai strategi percepatan pariwisata di Indonesia. Berbagai persepsi yang muncul dari tren wisata halal ini, dari yang mendukung hingga yang mengkritisi label halal ini.

Pariwisata Halal

Sebelum ada istilah wisata halal, ada beberapa istilah lain seperti wisata Syariah, wisata religi, dsb. Di beberapa negara pun diistilahkan dengan muslim-friendly yang sekarang secara global diistilahkan sebagai wisata halal. Wisata Halal merupakan bagian dari industri pariwisata yang dikhususkan untuk wisatawan muslim. Pelayanan dalam wisata halal didasarkan pada peraturan Islam. Wisata semacam ini muncul karena pasar wisata muslim di dunia sangat besar. Kemudian, tren pariwisata semacam ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia. Adapun konsep pengembangan Wisata Halal Indonesia ini bertujuan untuk ekstensifikasi produk industri pariwisata nasional yang inklusif karena merupakan layanan perpanjangan bagi wisatawan mancanegara, dengan standarisasi, bimbingan dan sertifikasi. Wisata halal merupakan konsep yang memang diperuntukkan bagi wisatawan mancanegara namun bukan berarti wisatawan non-Muslim tidak bisa menikmati layanan wisata ini. Dalam Konsep wisata halal ini terdapat fasilitas tambahan yang khusus diberikan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim.

Pariwisata dalam Islam

Didalam islam ada beberapa kata yang mewakili kata wisata, salah satunya kata safar. Safar dalam Bahasa arab yang berarti perjalanan memiliki banyak makna jika dikaitkan dengan islam. Dalam suatu hadits dikatakan bahwa Wisatanya muslim adalah berjihad dijalan Allah. Adapula yang mengatakan bahwa wisata itu dihubungkan dengan ilmu pengetahuan sehingga perjalanan yang dilakukan itu dengan tujuan untuk mencari ilmu pengetahuan. Disisi lain pemahaman wisata dalam islam adalah safar untuk merenungi ciptaan Allah, menikmati indahnya alam nan agung sebagai pendorong jiwa manusia untuk menguatkan keimanan terhadap keesaan Allah dan memotivasi menunaikan kewajiban hidup.

Mengapa ada Wisata Halal?

Didalam pasar global tahun 2014, pengeluaran wisatawan muslim global mencapai 142 Miliar Dollar. Didalam perkembangan pasar muslim global memiliki kesempatan perkembangan yang besar yang di proyeksikan hingga 6,32% dan 9,08% p.a. untuk tingkat perkembangan kedatangan wisatawan muslim. Sehingga pasar wisatawan muslim global sangatlah besar dan memiliki prospek yang bagus.

Untuk apa?

Adanya tren wisata halal ini tidak lain untuk memenuhi kebutuhan pasar wisatawan  muslim yang terus berkembang. Jadi, semacam adanya permintaan pasar yang sangat besar sehingga penyedia jasa tergerak untuk menyediakan kebutuhan dari permintaan tersebut yang pasarnya adalah wisatawan muslim di seluruh dunia.

Karakteristik Wisata Halal

Karakteristik dari wisata halal ini adalah apa yang dibutuhkan oleh wisatawan muslim seperti: layanan makanan halal, penggunaan air yang mudah untuk berwudhu dan fasilitas beribadah bagi muslim, semua fasilitas dan layanan yang kondusif untuk nilai dan gaya hidup islam, tidak ada kegiatan non-halal dan fasilitas rekreasi dan pelayanan yang sesuai dengan syariah. Karakteristik ini tidak terbatas pada wisatawan muslim tapi juga bisa dinikmati oleh wisatawan lain. Konsep pengembangan Pariwisata Halal Indonesia diarahkan pada intensifikasi Industri Pariwisata Nasional dengan Produk Inklusif karena merupakan layanan yang diperluas bagi Wisatawan Muslim, dengan Standar, Pedoman, dan Sertifikasi.

Contoh Wisata Halal

Sebenarnya destinasi wisata halal tidak bisa dispesifikan, hanya saja wisata halal ini sebagaimana konsep dan karakteristiknya. Didalam kegiatan wisata halal ini harus ada fasilitas yang menunjang kebutuhan wisatawan muslim seperti, menyediakan makanan halal, fasilitas shalat, fasilitas di kamar mandi untuk berwudhu, arah kiblat di kamar hotel, informasi waktu sholat, pelayanan saat bulan Ramadhan, pencantuman label tidak halal untuk mengetahui produk yang tidak bisa dikonsumsi oleh muslim, dan fasilitas rekreasi yang memisahkan antara pria dan wanita. Bisa juga ditambahkan interpretasi objek wisata yang dimasukan unsur nilai-nilai islam sebagai pengingat dan renungan bagi muslim.

Islamisasi Wisata atau Komersilisasi Label Halal?

Apakah wisata halal ini salah satu bentuk dari islamisasi? Beberapa orang berpandangan bahwa adanya wisata halal ini justru mengkotak-kotakan wisata dan membatasi pasar wisatawan. Didalam islam kurang pas jika dikatakan islamisasi, lebih pas itu dakwah, dengan tujuan menebar kebenaran dan kebaikan. Pada dasarnya tren wisata halal ini tidak bertujuan untuk membatasi tetapi malah menambah dan memperluas pasar wisatawan. Bagi muslim yang sebelumnya khawatir saat melakukan perjalanan wisata karena banyak image negative terkait pariwisata, kini mereka tidak khawatir karena kebutuhan mereka akan terjamin. Disamping itu bagi wisatawan non-muslim pun bisa menjadi opsi untuk kegiatan wisata mereka karena memang tidak dibatasi hanya untuk wisatawan muslim dan ini pun menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.

Atau bentuk dari komersilisasi label halal? Mungkin bagi sebagian orang label halal tidak penting bahkan ada yang beranggapan bahwa label halal itu hanya akal-akalan MUI untuk mendapatkan keuntungan. Bagi yang tidak mempelajari islam hal ini sangat lumrah tetapi bagi muslim yang taat, mereka akan berhati-hati dalam memilih produk sesuai dengan anjuran ajaran agama islam. Contoh dalam proses sertifikasi label halal pada produk makanan ada beberapa tahap yang harus diuji, seperti cara pemotongan hewan, asal-usul mendapatkan bahan-bahan makanan, bahan makanan yang digunakan, alat-alat yang digunakan hingga penyajiannya. Begitupun sertifikasi label halal dalam produk wisata lainnya, semua itu harus sesuai dengan ajaran islam.  Memang terlihat sangat ribet, tetapi itulah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memenuhi gaya hidup muslim sesuai ajaran islam.
Jadi, wisata halal ini bukanlah bentuk islamisasi wisata ataupun komersilisasi lebel halal, melainkan salah satu bentuk upaya untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dalam setiap kegiatan wisata terkhusus bagi wisatawan muslim.

Bagaimana menurutmu?

Ayo bergaya hidup islami dengan wisata halal!

Terus, kapan halal sama kamunya? *ehh :))



silahkan baca tulisan saya yang lainnya di

Kuliah Pariwisata, Mau Jadi Apa Sih?



Kuliah jurusan apa?"

"Pariwisata

Mau jadi guide ya?

Mau kerja di Hotel ya?

Wahh jalan-jalan terus dong ya

Pertanyaan dan pernyataan diatas mungkin merupakan beberapa tanggapan yang didapat dari orang lain ketika tau kita kuliah dijurusan pariwisata.
Sebenarnya tidak ada yang salah, ketiganya adalah salah tiga dari berbagai prospek bagi mahasiswa yang mengambil jurusan pariwisata, bisa kerja sebagai guide, jadi pegawai hingga manajer hotel, bahkan yang kerjaannya hanya jalan-jalan pun bisa. Tetapi diluar itu, masih banyak sebenarnya prospek kerja dari mahasiswa pariwisata yang belum diketahui banyak orang karena mungkin ilmu pariwisata itu sendiri masih tergolong ilmu baru sebagai ilmu disiplin dan juga banyak orang yang tau tentang pariwisata karena saat ini pariwisata merupakan salah satu tren di Dunia khusunya Indonesia.

Ilmu Pariwisata

Ilmu pariwisata sebagai ilmu disiplin ditetapkan baru beberapa tahun lalu sehinggga ilmu ini masih tergolong baru, bahkan sebenarnya ilmu ini pun gabungan dari berbagai ilmu disiplin lain, banyak teorinya pun yang diambil dari ilmu lain untuk melengkapi ilmu pariwisata ini. Jadi ilmu pariwisata itu bukan ilmu disiplin yang berdiri sendiri.
Mau jadi apa setelah lulus?
Banyak yang bertanya-tanya, setelah lulus kuliah di jurusan pariwisata mau kerja jadi apa, karena memang tidak seperti jurusan tehnik yang setelah lulus jadi teknisi dan sebagainya, jurusan kedokteran jadi dokter, psikologi jadi psikologis, akuntansi jadi akuntan dan lain-lain.
Sebelumnya mungkin banyak perguruan tinggi swasta dengan jurusan seperti perhotelan, kapal pesiar, maskapai, dsb yang bersifat vokasional, yang mana mengedepankan praktek daripada teori dan tujuan dari perguran tinggi ini pun sangat jelas, mendistribusikan sumber daya manusia di industri perhotelan, kapal pesiar dsb. Bahkan dari setiap jurusan itu ada jurusan yang lebih spesifik lagi seperti bagian kamar, front office, food and beverage di hotel. Jadi lulusan dari jurusan tersebut sudah sangat jelas akan bekerja menjadi apa setelah selesai dari semua yang mereka pelajari.
Sekarang ada jurusan D3 Pariwisata dan S1 Pariwisata, nah jurusan ini belajar apa sih? Mneurut definisi, ilmu pariwisata adalah ilmu yang mempelajari tentang perjalanan wisata intinya, dari berangkat sampai pulang hingga kebutuhan-kebutuhan ketika dalam perjalanan itu. Jadi destinasi, transportasi, akomodasi masuk dalam lingkup ilmu pariwisata ini.

Apa perbedaan D3 dan S1?

Perbedaan antara d3 dan s1 mungkin sudah sangat jelas, jika D3 lebih ke vokasional atau praktek, dan S1 lebih ke analisis, teori dan kajian.
Apakah pospek kerjanya sama? Nahh kalo ini sebenarnya balik lagi ke orangnya, bagaimana dia bisa mengimplementasikan ilmu yang dipelajarinya.

Apa aja yang dipelajari di jurusan ini?

Di jurusan pariwisata, hampir semua aspek yang terdapat di kegiatan wisata dipelajari seperti perhotelan, agen travel, kapal pesiar, maskapai, bahkan event pun dipelajari. Tidak hanya itu, ilmu disiplin lain yang berkaitan dengan ilmu ini pun dipelajari seperti ekonomi, psikologi, bisnis manajemen, akuntansi, perencanaan, dll. Dan juga tidak lupa dengan kajian-kajian mnegenai isu-isu tentang pariwisata saat ini.

Jika kembali ke pertanyaan awal, mau jadi apa sih? Sedangkan yang dipelajari itu semua yang berarti ilmu pariwisata ini masih labil dan tidak tau kemana arah dari jurusan ini. Ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi para pendidik dan lembaga pendidikan yang ada jurusan pariwisatanya, arahnya harus jelas, apa tujuan dari beridirinya jurusan pariwisata, mau jadi apa para lulusan dari juruan ini.
Tetapi ada contoh dari beberapa lulusan jurusan pariwisata ini yang sekarang sudah berkarir, seperti menjadi manajer di Hotel, pegawai di maskapai, bekerja di agen travel, menjadi pegawai pemerintah di kementrian pariwisata, ada juga yang bekerja di konsultan pariwisata, namun bidangnya pun berbeda2 di setiap institusi itu. Jadi, jika kamu sebagai mahasiswa yang belajar di jurusan pariwisata ini sebaiknya memilih bidang yang diminati dan yang akan ditekuni nya walaupun berbagai bidang ilmu dipelajari di jurusan ini dan memiliki spesifikasi dalam bidang pariwisata. 
Yang terpenting ilmunya bermanfaat bagi banyak orang dan dapat memajukan pariwisata Indonesia.

Kalo kamu Kuliah di pariwisata, mau jadi apa?
Kalo aku, mau jadi pelengkap hidupmu aja :p, jalan-jalan bersamamu menangkan dunia dan menggapai akhirat :)


Minggu, 12 November 2017

Salah Satu Cara yang Mudah dan Hemat untuk Travelingmu


Kegiatan wisata atau traveling saat ini sudah menjadi tren bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya anak muda, para pekerja dan orang tua pun kerap memamerkan kegiatan jalan-jalannya di sosial media. Dari destinasi wisata alam, kuliner hingga spot-spot foto yang hits menjadi buronan banyak kalangan khususnya anak muda yang suka berwisata ataupun hanya untuk eksis semata.
Perkembangan teknologi di Indonesia kini sangat berpengaruh terhadap kegaiatan masyarakat, salah satunya berwisata. Dengan teknologi saat ini sangat memudahkan masyarakat khususnya para pencinta wisata untuk merencanakan perjalanannya. Mulai dari merencanakan budget, mencari informasi tentang destinasi wisata, mencari rute, pemesanan tiket untuk transportasi hingga memilih akomodasi.
Saat ini banyak web maupun aplikasi yang memiliki fitur untuk memudahkan orang berwisata. Salah satu aplikasi yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia adalah Traveloka, aplikasi penyedia layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel yang berdiri tahun 2012. Pada awalnya traveloka berfungsi sebagai mesin pencari untuk membandingkan harga tiket pesawat dari berbagai situs yang kemudian berubah menjadi situs reservasi tiket pesawat dan masuk ke bisnis reservasi kamar hotel. Hinga saat ini selalu berinovasi dan menambahkan banyak fitur seperti reservasi tiket kereta api, top-up dan paket data, hingga tiket dan voucher atraksi dan kegiatan wisata lainnya.
Ada satu produk atau fitur dari traveloka ini yang bisa menjadi alternatif untuk memudahkan dan menghemat para traveler yaitu Flight + Hotel. Fitur ini bisa mencari tiket penerbangan dan kamar hotel sekaligus dan menjadi satu paket.
Bagaimana Produk Flight + Hotel di Traveloka?
Pertama, untuk bisa menggunakan fitur ini, kita bisa membuka web resmi traveloka di www.traveloka.com atau mengunduh aplikasinya di app store. Setelah kita membuka web atau aplikasi traveloka, maka disana terdapat banyak pilihan produk dan fitur, pilihlah produk Flight + Hotel. Didalam fitur ini kita bisa memesan tiket pesawat dan hotel sekaligus dengan mengisi asal dan tujuan penerbangan dan memilih tanggal keberangkatan. Yang kemudian dilanjutkan memilih kota tujuan, berapa malam, jumlah orang dan jumlah kamar yang dibutuhkan. Kemudian akan muncul daftar nama hotel sesuai data yang diisi tadi dan kita bisa memilih hotel mana yang kita inginkan.
Jika kita sudah memilih hotel yang dinginkan maka akan muncul secara otomatis harga secara keseluruhan yang merupakan paket dari tiket pesawat dan hotel yang kita pilih. Setelah kita mengkonfirmasi harga tersebut, fitur ini akan memunculkan review dari produk yang kita pilih dan data yang harus kita isi sebagai konsumen sesuai dengan kartu identitas. Setelah data diisi, fitur ini akan kembali me-review semua data identitas kita dan semua produk yang kita pilih. Dan yang terakhir dari proses ini adalah memilih metode pembayaran yang paling mudah bagi kita yang akan diberi limit waktu maksimal 2 jam untuk melengkapi pembayaran. Pembayaran yang sudah lengkap akan otomatis meng-issued pemesanan kita dan e-tiket pesawat beserta voucher hotel akan dikirim langsung ke email kita.
Apa Keunggulan dari Produk ini?
Dengan menggunakan produk atau fitur ini banyak keunggulannya dan keuntungan bagi konsumen.
Yang pertama, efisiensi waktu. Dengan menggunakan fitur ini kamu tidak membutuhkan waktu yang banyak untuk melakukan semua proses pemesanan tiket pesawat dan hotel sekaligus. Bisa dilakukan disela-sela waktu kosong dalam kesibukanmu bahkan untuk pemesanan yang mendadak pun bisa dilakukan.
Kedua, kemudahan pembayaran. Ada berbagai macam jenis metode pembayaran yang dapat dilakukan dengan aplikasi traveloka ini. Bisa melalui transfer antar bank, ATM, debit, hingga point payment seperti indomaret dan alfamart.
Ketiga, menghemat budget. Inilah salah satu keunggulan dari produk ini. Paket tiket pesawat dan hotel ini bisa menghemat budget traveling kita. Dengan meggunakan fitur ini dan memilih produk ini, para traveler bisa menghemat budget hingga lebih dari 50%. Dan inilah yang sangat disukai oleh para traveler saat ini.

Maka, dengan kemudahan dan keunggulannya, rencanakan perjalananmu menggunakan produk Flight + Hotel dari traveloka ini. Memudahkanmu, tidak memakan waktumu, dan yang jelas menhemat budget perjalananmu.
 
Blogger Templates