Pages

Sample text

Sample Text

Rabu, 15 November 2017

Wisata Halal, Islamisasi Pariwisata atau Komersilisasi Label Halal?


Pariwisata yang berkembang di Indonesia bahkan dunia saat ini sedang menjadi tren. Dari perkembangan Pariwisata ini bermunculan berbagai tren wisata, seperti di tulisan saya sebelumnya yang mengulas berbagai tren pariwisata zaman now. Salah satu tren wisata yaitu Pariwisata Halal yang sedang dikembangkan dan digencarkan oleh kementrian pariwisata sebagai strategi percepatan pariwisata di Indonesia. Berbagai persepsi yang muncul dari tren wisata halal ini, dari yang mendukung hingga yang mengkritisi label halal ini.

Pariwisata Halal

Sebelum ada istilah wisata halal, ada beberapa istilah lain seperti wisata Syariah, wisata religi, dsb. Di beberapa negara pun diistilahkan dengan muslim-friendly yang sekarang secara global diistilahkan sebagai wisata halal. Wisata Halal merupakan bagian dari industri pariwisata yang dikhususkan untuk wisatawan muslim. Pelayanan dalam wisata halal didasarkan pada peraturan Islam. Wisata semacam ini muncul karena pasar wisata muslim di dunia sangat besar. Kemudian, tren pariwisata semacam ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia. Adapun konsep pengembangan Wisata Halal Indonesia ini bertujuan untuk ekstensifikasi produk industri pariwisata nasional yang inklusif karena merupakan layanan perpanjangan bagi wisatawan mancanegara, dengan standarisasi, bimbingan dan sertifikasi. Wisata halal merupakan konsep yang memang diperuntukkan bagi wisatawan mancanegara namun bukan berarti wisatawan non-Muslim tidak bisa menikmati layanan wisata ini. Dalam Konsep wisata halal ini terdapat fasilitas tambahan yang khusus diberikan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim.

Pariwisata dalam Islam

Didalam islam ada beberapa kata yang mewakili kata wisata, salah satunya kata safar. Safar dalam Bahasa arab yang berarti perjalanan memiliki banyak makna jika dikaitkan dengan islam. Dalam suatu hadits dikatakan bahwa Wisatanya muslim adalah berjihad dijalan Allah. Adapula yang mengatakan bahwa wisata itu dihubungkan dengan ilmu pengetahuan sehingga perjalanan yang dilakukan itu dengan tujuan untuk mencari ilmu pengetahuan. Disisi lain pemahaman wisata dalam islam adalah safar untuk merenungi ciptaan Allah, menikmati indahnya alam nan agung sebagai pendorong jiwa manusia untuk menguatkan keimanan terhadap keesaan Allah dan memotivasi menunaikan kewajiban hidup.

Mengapa ada Wisata Halal?

Didalam pasar global tahun 2014, pengeluaran wisatawan muslim global mencapai 142 Miliar Dollar. Didalam perkembangan pasar muslim global memiliki kesempatan perkembangan yang besar yang di proyeksikan hingga 6,32% dan 9,08% p.a. untuk tingkat perkembangan kedatangan wisatawan muslim. Sehingga pasar wisatawan muslim global sangatlah besar dan memiliki prospek yang bagus.

Untuk apa?

Adanya tren wisata halal ini tidak lain untuk memenuhi kebutuhan pasar wisatawan  muslim yang terus berkembang. Jadi, semacam adanya permintaan pasar yang sangat besar sehingga penyedia jasa tergerak untuk menyediakan kebutuhan dari permintaan tersebut yang pasarnya adalah wisatawan muslim di seluruh dunia.

Karakteristik Wisata Halal

Karakteristik dari wisata halal ini adalah apa yang dibutuhkan oleh wisatawan muslim seperti: layanan makanan halal, penggunaan air yang mudah untuk berwudhu dan fasilitas beribadah bagi muslim, semua fasilitas dan layanan yang kondusif untuk nilai dan gaya hidup islam, tidak ada kegiatan non-halal dan fasilitas rekreasi dan pelayanan yang sesuai dengan syariah. Karakteristik ini tidak terbatas pada wisatawan muslim tapi juga bisa dinikmati oleh wisatawan lain. Konsep pengembangan Pariwisata Halal Indonesia diarahkan pada intensifikasi Industri Pariwisata Nasional dengan Produk Inklusif karena merupakan layanan yang diperluas bagi Wisatawan Muslim, dengan Standar, Pedoman, dan Sertifikasi.

Contoh Wisata Halal

Sebenarnya destinasi wisata halal tidak bisa dispesifikan, hanya saja wisata halal ini sebagaimana konsep dan karakteristiknya. Didalam kegiatan wisata halal ini harus ada fasilitas yang menunjang kebutuhan wisatawan muslim seperti, menyediakan makanan halal, fasilitas shalat, fasilitas di kamar mandi untuk berwudhu, arah kiblat di kamar hotel, informasi waktu sholat, pelayanan saat bulan Ramadhan, pencantuman label tidak halal untuk mengetahui produk yang tidak bisa dikonsumsi oleh muslim, dan fasilitas rekreasi yang memisahkan antara pria dan wanita. Bisa juga ditambahkan interpretasi objek wisata yang dimasukan unsur nilai-nilai islam sebagai pengingat dan renungan bagi muslim.

Islamisasi Wisata atau Komersilisasi Label Halal?

Apakah wisata halal ini salah satu bentuk dari islamisasi? Beberapa orang berpandangan bahwa adanya wisata halal ini justru mengkotak-kotakan wisata dan membatasi pasar wisatawan. Didalam islam kurang pas jika dikatakan islamisasi, lebih pas itu dakwah, dengan tujuan menebar kebenaran dan kebaikan. Pada dasarnya tren wisata halal ini tidak bertujuan untuk membatasi tetapi malah menambah dan memperluas pasar wisatawan. Bagi muslim yang sebelumnya khawatir saat melakukan perjalanan wisata karena banyak image negative terkait pariwisata, kini mereka tidak khawatir karena kebutuhan mereka akan terjamin. Disamping itu bagi wisatawan non-muslim pun bisa menjadi opsi untuk kegiatan wisata mereka karena memang tidak dibatasi hanya untuk wisatawan muslim dan ini pun menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.

Atau bentuk dari komersilisasi label halal? Mungkin bagi sebagian orang label halal tidak penting bahkan ada yang beranggapan bahwa label halal itu hanya akal-akalan MUI untuk mendapatkan keuntungan. Bagi yang tidak mempelajari islam hal ini sangat lumrah tetapi bagi muslim yang taat, mereka akan berhati-hati dalam memilih produk sesuai dengan anjuran ajaran agama islam. Contoh dalam proses sertifikasi label halal pada produk makanan ada beberapa tahap yang harus diuji, seperti cara pemotongan hewan, asal-usul mendapatkan bahan-bahan makanan, bahan makanan yang digunakan, alat-alat yang digunakan hingga penyajiannya. Begitupun sertifikasi label halal dalam produk wisata lainnya, semua itu harus sesuai dengan ajaran islam.  Memang terlihat sangat ribet, tetapi itulah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memenuhi gaya hidup muslim sesuai ajaran islam.
Jadi, wisata halal ini bukanlah bentuk islamisasi wisata ataupun komersilisasi lebel halal, melainkan salah satu bentuk upaya untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dalam setiap kegiatan wisata terkhusus bagi wisatawan muslim.

Bagaimana menurutmu?

Ayo bergaya hidup islami dengan wisata halal!

Terus, kapan halal sama kamunya? *ehh :))



silahkan baca tulisan saya yang lainnya di

Kuliah Pariwisata, Mau Jadi Apa Sih?



Kuliah jurusan apa?"

"Pariwisata

Mau jadi guide ya?

Mau kerja di Hotel ya?

Wahh jalan-jalan terus dong ya

Pertanyaan dan pernyataan diatas mungkin merupakan beberapa tanggapan yang didapat dari orang lain ketika tau kita kuliah dijurusan pariwisata.
Sebenarnya tidak ada yang salah, ketiganya adalah salah tiga dari berbagai prospek bagi mahasiswa yang mengambil jurusan pariwisata, bisa kerja sebagai guide, jadi pegawai hingga manajer hotel, bahkan yang kerjaannya hanya jalan-jalan pun bisa. Tetapi diluar itu, masih banyak sebenarnya prospek kerja dari mahasiswa pariwisata yang belum diketahui banyak orang karena mungkin ilmu pariwisata itu sendiri masih tergolong ilmu baru sebagai ilmu disiplin dan juga banyak orang yang tau tentang pariwisata karena saat ini pariwisata merupakan salah satu tren di Dunia khusunya Indonesia.

Ilmu Pariwisata

Ilmu pariwisata sebagai ilmu disiplin ditetapkan baru beberapa tahun lalu sehinggga ilmu ini masih tergolong baru, bahkan sebenarnya ilmu ini pun gabungan dari berbagai ilmu disiplin lain, banyak teorinya pun yang diambil dari ilmu lain untuk melengkapi ilmu pariwisata ini. Jadi ilmu pariwisata itu bukan ilmu disiplin yang berdiri sendiri.
Mau jadi apa setelah lulus?
Banyak yang bertanya-tanya, setelah lulus kuliah di jurusan pariwisata mau kerja jadi apa, karena memang tidak seperti jurusan tehnik yang setelah lulus jadi teknisi dan sebagainya, jurusan kedokteran jadi dokter, psikologi jadi psikologis, akuntansi jadi akuntan dan lain-lain.
Sebelumnya mungkin banyak perguruan tinggi swasta dengan jurusan seperti perhotelan, kapal pesiar, maskapai, dsb yang bersifat vokasional, yang mana mengedepankan praktek daripada teori dan tujuan dari perguran tinggi ini pun sangat jelas, mendistribusikan sumber daya manusia di industri perhotelan, kapal pesiar dsb. Bahkan dari setiap jurusan itu ada jurusan yang lebih spesifik lagi seperti bagian kamar, front office, food and beverage di hotel. Jadi lulusan dari jurusan tersebut sudah sangat jelas akan bekerja menjadi apa setelah selesai dari semua yang mereka pelajari.
Sekarang ada jurusan D3 Pariwisata dan S1 Pariwisata, nah jurusan ini belajar apa sih? Mneurut definisi, ilmu pariwisata adalah ilmu yang mempelajari tentang perjalanan wisata intinya, dari berangkat sampai pulang hingga kebutuhan-kebutuhan ketika dalam perjalanan itu. Jadi destinasi, transportasi, akomodasi masuk dalam lingkup ilmu pariwisata ini.

Apa perbedaan D3 dan S1?

Perbedaan antara d3 dan s1 mungkin sudah sangat jelas, jika D3 lebih ke vokasional atau praktek, dan S1 lebih ke analisis, teori dan kajian.
Apakah pospek kerjanya sama? Nahh kalo ini sebenarnya balik lagi ke orangnya, bagaimana dia bisa mengimplementasikan ilmu yang dipelajarinya.

Apa aja yang dipelajari di jurusan ini?

Di jurusan pariwisata, hampir semua aspek yang terdapat di kegiatan wisata dipelajari seperti perhotelan, agen travel, kapal pesiar, maskapai, bahkan event pun dipelajari. Tidak hanya itu, ilmu disiplin lain yang berkaitan dengan ilmu ini pun dipelajari seperti ekonomi, psikologi, bisnis manajemen, akuntansi, perencanaan, dll. Dan juga tidak lupa dengan kajian-kajian mnegenai isu-isu tentang pariwisata saat ini.

Jika kembali ke pertanyaan awal, mau jadi apa sih? Sedangkan yang dipelajari itu semua yang berarti ilmu pariwisata ini masih labil dan tidak tau kemana arah dari jurusan ini. Ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi para pendidik dan lembaga pendidikan yang ada jurusan pariwisatanya, arahnya harus jelas, apa tujuan dari beridirinya jurusan pariwisata, mau jadi apa para lulusan dari juruan ini.
Tetapi ada contoh dari beberapa lulusan jurusan pariwisata ini yang sekarang sudah berkarir, seperti menjadi manajer di Hotel, pegawai di maskapai, bekerja di agen travel, menjadi pegawai pemerintah di kementrian pariwisata, ada juga yang bekerja di konsultan pariwisata, namun bidangnya pun berbeda2 di setiap institusi itu. Jadi, jika kamu sebagai mahasiswa yang belajar di jurusan pariwisata ini sebaiknya memilih bidang yang diminati dan yang akan ditekuni nya walaupun berbagai bidang ilmu dipelajari di jurusan ini dan memiliki spesifikasi dalam bidang pariwisata. 
Yang terpenting ilmunya bermanfaat bagi banyak orang dan dapat memajukan pariwisata Indonesia.

Kalo kamu Kuliah di pariwisata, mau jadi apa?
Kalo aku, mau jadi pelengkap hidupmu aja :p, jalan-jalan bersamamu menangkan dunia dan menggapai akhirat :)


Minggu, 12 November 2017

Salah Satu Cara yang Mudah dan Hemat untuk Travelingmu


Kegiatan wisata atau traveling saat ini sudah menjadi tren bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya anak muda, para pekerja dan orang tua pun kerap memamerkan kegiatan jalan-jalannya di sosial media. Dari destinasi wisata alam, kuliner hingga spot-spot foto yang hits menjadi buronan banyak kalangan khususnya anak muda yang suka berwisata ataupun hanya untuk eksis semata.
Perkembangan teknologi di Indonesia kini sangat berpengaruh terhadap kegaiatan masyarakat, salah satunya berwisata. Dengan teknologi saat ini sangat memudahkan masyarakat khususnya para pencinta wisata untuk merencanakan perjalanannya. Mulai dari merencanakan budget, mencari informasi tentang destinasi wisata, mencari rute, pemesanan tiket untuk transportasi hingga memilih akomodasi.
Saat ini banyak web maupun aplikasi yang memiliki fitur untuk memudahkan orang berwisata. Salah satu aplikasi yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia adalah Traveloka, aplikasi penyedia layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel yang berdiri tahun 2012. Pada awalnya traveloka berfungsi sebagai mesin pencari untuk membandingkan harga tiket pesawat dari berbagai situs yang kemudian berubah menjadi situs reservasi tiket pesawat dan masuk ke bisnis reservasi kamar hotel. Hinga saat ini selalu berinovasi dan menambahkan banyak fitur seperti reservasi tiket kereta api, top-up dan paket data, hingga tiket dan voucher atraksi dan kegiatan wisata lainnya.
Ada satu produk atau fitur dari traveloka ini yang bisa menjadi alternatif untuk memudahkan dan menghemat para traveler yaitu Flight + Hotel. Fitur ini bisa mencari tiket penerbangan dan kamar hotel sekaligus dan menjadi satu paket.
Bagaimana Produk Flight + Hotel di Traveloka?
Pertama, untuk bisa menggunakan fitur ini, kita bisa membuka web resmi traveloka di www.traveloka.com atau mengunduh aplikasinya di app store. Setelah kita membuka web atau aplikasi traveloka, maka disana terdapat banyak pilihan produk dan fitur, pilihlah produk Flight + Hotel. Didalam fitur ini kita bisa memesan tiket pesawat dan hotel sekaligus dengan mengisi asal dan tujuan penerbangan dan memilih tanggal keberangkatan. Yang kemudian dilanjutkan memilih kota tujuan, berapa malam, jumlah orang dan jumlah kamar yang dibutuhkan. Kemudian akan muncul daftar nama hotel sesuai data yang diisi tadi dan kita bisa memilih hotel mana yang kita inginkan.
Jika kita sudah memilih hotel yang dinginkan maka akan muncul secara otomatis harga secara keseluruhan yang merupakan paket dari tiket pesawat dan hotel yang kita pilih. Setelah kita mengkonfirmasi harga tersebut, fitur ini akan memunculkan review dari produk yang kita pilih dan data yang harus kita isi sebagai konsumen sesuai dengan kartu identitas. Setelah data diisi, fitur ini akan kembali me-review semua data identitas kita dan semua produk yang kita pilih. Dan yang terakhir dari proses ini adalah memilih metode pembayaran yang paling mudah bagi kita yang akan diberi limit waktu maksimal 2 jam untuk melengkapi pembayaran. Pembayaran yang sudah lengkap akan otomatis meng-issued pemesanan kita dan e-tiket pesawat beserta voucher hotel akan dikirim langsung ke email kita.
Apa Keunggulan dari Produk ini?
Dengan menggunakan produk atau fitur ini banyak keunggulannya dan keuntungan bagi konsumen.
Yang pertama, efisiensi waktu. Dengan menggunakan fitur ini kamu tidak membutuhkan waktu yang banyak untuk melakukan semua proses pemesanan tiket pesawat dan hotel sekaligus. Bisa dilakukan disela-sela waktu kosong dalam kesibukanmu bahkan untuk pemesanan yang mendadak pun bisa dilakukan.
Kedua, kemudahan pembayaran. Ada berbagai macam jenis metode pembayaran yang dapat dilakukan dengan aplikasi traveloka ini. Bisa melalui transfer antar bank, ATM, debit, hingga point payment seperti indomaret dan alfamart.
Ketiga, menghemat budget. Inilah salah satu keunggulan dari produk ini. Paket tiket pesawat dan hotel ini bisa menghemat budget traveling kita. Dengan meggunakan fitur ini dan memilih produk ini, para traveler bisa menghemat budget hingga lebih dari 50%. Dan inilah yang sangat disukai oleh para traveler saat ini.

Maka, dengan kemudahan dan keunggulannya, rencanakan perjalananmu menggunakan produk Flight + Hotel dari traveloka ini. Memudahkanmu, tidak memakan waktumu, dan yang jelas menhemat budget perjalananmu.
 
Blogger Templates